BERHENTI UNTUK MASA DEPAN.
- setiap manusia adalah ujian bagi manusia lainya -
Sinar yang sangat terik pada hari itu di sekolahnya, Anara sedang mengerjakan tugas saat sedang jam istirahat. Tiba tiba datanglah sekumpulan geng cewe, mereka mengganggu anara yang sedang mengerjakan tugas. Geng mereka sangat suka membully anak anak yang ada disana. “Heh culun, gua punya sesuatu buat lo” tiba tiba Putri dari ketua geng yang ada di situ menyiram air selokan ke meja anara. “Apa apaan si lo. Buku gue jadi basah gini kan. Lo tuh gaada cape capenya ya gangguin gue? Prestasi lo ternyata cuma kaya gini doang ya? Yaelah kasian bgt. Cepet bersihin meja gua” anara yang kesal dengan perlakuan mereka pun melawan mereka. “Bacot bgt si lo. Males bgt gua bersihin meja culun lo ini wkwk” Putri menjawab anara dengan nada ngeledek. Putri dan anggotanya pun langsung pergi dan meninggalkan anara ke tempat bascamp mereka yaitu di depan kantin.
Putri tiba tiba mempunyai rencana buruk untuk Anara karna ia tadi merasa kesal anara mengucapkan prestasinya hanya membuli orang. ketika rencana Putri disetujui oleh anggotanya yang lain, Putri langsung menuju ke kelas Anara lagi. “Nar, maafin gue yg tadi ya. kali ini gua minta maaf beneran ga boong, Nar karna perkataan lo tadi ke gue soal prestasi gue, gue mau minta tolong sama lo, ajarin gua dong soal pelajaran pelajaran, boleh ga?” Anara pun kaget tiba tiba Putri meminta maaf kepadanya, rasanya mustahil untuk seorang Putri langsung meminta maaf ketika melakukan kesalahan. Anara pun menjawab Putri dengan senang “ada apa lo tiba tiba minta maaf kaya gini? aneh banget, trs tiba tiba lo mau minta gua ajarin mapel ke lo? lo kerasukan apaan put?” Anara merasa aneh dan heran kepada Putri. “gua cuma mau berubah aja nar, boleh ya?” jawab Putri, “kayanya Putri pengen banget berubah jadi lebih baik lagi” suara hati Anara tiba tiba ikut bicara. Anara pun menjawab perkataan Putri tadi “hm iya boleh ntar pulang sekolah ke rumah gue aja.” Anara mengajak Putri untuk belajar di rumahnya. “yessssssssss oke narrr makasiiii yaa” jawab Putri dengan nada gembira.
Bel kebahagiaan pun berbunyi. Anara dan Putri langsung menuju rumah Anara untuk belajar bersama. Tingkat kepintaran antara Anara dan Putri sangat jauh bedanya seperti langit dan bumi. Mereka pun langsung belajar bareng, penuh canda dan tawa saat mereka belajar disana. Suara azan maghrib pun berkumandang “Put, ayo sholat bareng gue” ajak Anara untuk melaksanakan sholat bersama. “Gua ga sholat ah nar males” Putri memang sangat malas untuk sholat apalagi belajar. Anara yang ttp mengajak Anara untk sholat “kok males si, ini kan kewaiban. wajib loh Put, ayo lah sekali sekali sholat sama gue”. “gausah nar gue disini aja” Putri pun ttp menolak ajakan Anara untuk sholat. “terserah lo deh” Anara yg pasrah karna ajakanya selalu ditolak oleh Putri.
Anara pun sudah selesai sholat, mereka pun langsung melanjutkan belajarnya. “Eh Nar kalo gue ajak lo pergi sama temen temen gue mau ga lo?” Putri tiba tiba ngajak Anara untuk ngumpul bersama teman temannya. “ga ah ngapain, mending di rumah belajar” tolak Anara dengan ajakan Putri . “Nar ayolah sekali iniii aja, besok besok engak deh” “emang kumpulnya kapan?” tanya Anara kepada Putri. “ malem ini, pls ayo sebentar aja kok yaaa??? plsssss… temenin gue, oke?” Putri memohon kepada Anara agar ia ikut kumpul bersama dengan teman temanya. “Ya, janji cuma sebentar” Anara menerima ajakan Putri dengan syarat hanya sebentar. “iya janjiiii”. “Yaudah gue siap siap dulu”. Anara pun siap siap pergi dengan Putri. “ayo Nar” ajak Putri. “Sebentar gue izin ortu gue dulu” Anara selalu izin ketika ia mau bepergian dengan siapapun. “umi abi,Nara mau pergi sebentar ya sama temen nara, mau temenin temen nara sama temen temenya”. “Iya hati hati, sebentar aja ya jangan malem malem, gabaik” abi Anara pun mengizinkan Anara untuk pergi bersama temannya. “iya abii umiii assalamualaikum” “waalaikumsalam”. Putri yang melihat itu pun langsung menjulidkan Anara dengan suara kecil “lebay bgt”. Anara mendengar Putri berbicara tetapi tidak terlalu jelas “kenapa Put”. Putri yg panik karena takut Anara mendengar ucapanya itu “oh gapapa, udah ayo”. mereka pun langsung pergi ketempat kumpul teman temanya Putri.
sampai sana anara bingung, “ini dimana Put?tempat apan ini?”. “ada deh, liat aja nanti” jawab Putri. Anara sangat curiga dengan Putri. benar saja, Putri mengajaknya ke tempat yang dilarang oleh keluarganya, yaitu club. “Nah ini tempat nongkrong gua ama temen gua yg lain. Oh itu temen gue, ayo nar” ajak Putri kepada anara. “Put, lo udh gila ya ngajak gue kesini? udahlah gue mau pulang aja” Anara pun kesal dengan Putri karna di ajak ke tempat seperti itu. Mendengar hal itu dari Anara, Putri langsung menarik dan memaksa Anara ketempat temanya itu. “Put apaan sih, lepasin ga. Putri apaan sih” Anara berusaha untuk lepas dari genggaman Putri. “eh udah dateng anaknya” kata Sarah, salah satu anggota dari gengnya Putri. Anara pun langsung di paksa duduk disofa tempat gengnya Putri. “Eh apaan tuh yang dipake dikepalanya” Shila pun langsung melepaskan hijab yang dipakai oleh Anara. Anara yang diperlakukan dengan seperti itu pun marah “EH APA APAAN SI GALUCU BANGET MAINYA KERUDUNG.” Anara berusaha mengambil jilbabnya tetapi tidak bisa. tiba tiba Putri menyobek hijab yang Anara pake “udahlah nar gausah sok alim, lo cakep loh gapake kerudung, cakep banget malah. Lagian buat apasi ni aksesoris kepala lo, malah makin jelek kalo di pake”. Anara yang sudah kesal pun tidak bisa berbuat apa apa. “Anaraaaa wkwkwkkwkw. nih minum nih enak loh dijamin kesel lo langsung ilang wkwkw” Sarah menawarkan minuman kepada Anara. “ga mks.” Anara menolak tawaran minuman dari Sarah. Tiba tiba Putri langsung mengambil gelas dan isi dengan alkohol lalu langsung memaksa Anara minum minuman tersebut “halahh lama banget si”. Anara berusaha untuk menolak tapi susah. Jadi Anara tidak sengaja menelan dan meminum alkohol itu.
- awal dari pertemuan -
Tak lama kemudian, Anara dan teman temanya pun mabok dan tertidur disana. Anara pun tersadar dan bangun, Anara langsung melihat ponselnya dan melihat sudah pukul berapa saat itu. Sudah pukul 2 pagi Anara masih berada di tempat itu. Anara juga menerima pesan dari umi dan abinya yang spam Anara, “aduh mati gue”. Anara langsung bergegas pulang dan meninggalkan teman temanya itu. saat ia ingin pulang tiba tiba ada laki laki yang datang ke arah Anara. “Udah malem, gabaik pulang sendiri, mau gua anterin pulang aja ga?” laki laki itu menawarkan tumpangan kepada anara tetapi anara menolak “siapa ya? maaf ga dulu.”. “kenalin gua Adrian, panggil aja Rian. yakin lo mau pulang sendiri? udah malem gada ojek, rumah lo jauh kan? lagian lo cewe abis mabok kalo ada yg gangguin lo gimana?” tawaran lelaki itu yang bernama Adrian yang membuat Anara tidak bisa menolaknya “ya.”. Anara pun di anter pulang oleh Adrian, ini pertama kalinya Anara dibonceng oleh laki laki yg bukan muhrimnya.
Dijalan Adrian menanyakan sesuatu kepada Anara “lo anak thamrin kan?”. Anara pun menjawab “ya”. “Jurusan apa? btw gua juga di thamrin”. “jurusan ipa” jawaban Anara yang singkat membuat Adrian kehilangan topik. “Oiya btw nama lo siapa?” tanya Adrian karna dari tadi ia lupa untuk menanyakan hal tersebut. “Anara” Anara menjawabnya dengan singkat, hanya sepatah dua kata saja. “Lo Anara yg menang olimp kemarin kan?” ternyata Anara sangat terkenal di sekolahnya karna prestasinya. “tapi kok gak yakin ya lo Anara, masa Anara yang terkenal pnter dan alim itu bisa mabok juga?” untuk memastikan lagi Adrian menanyakan tentang itu ke Anara. “Iya gua Anara, gua ga sealim yg lo kira.” Anara hanya menjawab sesuai kenyataanya saja.
- ketika orang tuamu memandangimu, engkau malah menoleh ke yang lainya -
sampai rumah Anara pun Anara tidak lupa berterimakasih dengan Adrian “makasi”. Anara pun langsung masuk ke rumahnya. Saat masuk rumahnya ternyata umi dan abinya menunggu dirinya dari tadi. Anara langsung masuk tanpa mengucapkan salam dan berlari ke arah kamarnya karna ia takut dimarahi. Saat Anara sudah di depan pintu kamarnya abi anara memanggil Anara “Anara.”. Anara yang takut karna dengar suara abinya pun menjawab dengan takut “i-iya bi kenapa”. “Masih nanya kenapa, seharusnya kamu udah tau kan kenapa abi manggil kamu? apa abi harus jelasin kesalahan kamu dari atas sampe bawah?” Anara sangat takut karna nada abinya yang sebentar lagi mengancam dirinya. Uminya pun berusaha menenangkan abinya agar tidak terlalu emosi “abi tahan emosinya ya bi, inget di kontrol jangan kelewatan ya bi” uminya tahu betul klau abinya sedang marah perihal yg serius emosinya tidak akan bisa terkontrol. “maaf bi..” mulut Anara hanya bisa mengucapkan itu. “Nanti kamu gausah sekolah. Dirumah aja, abi sama umi mau bicara sama kamu besok, serius.” abi pun menyuruh Anara untuk tidak masuk sekolah nanti. Anara semakin ketakutan dan langsung masuk ke kamarnya.
Saat adzan subuh Anara di bangunkan oleh uminya “Nara, bangun nak sholat subuh”. Anara pun tidak menjawab, “Anara bangun nak, ayo sholat subuh berjamaan sama abi juga, Nara ibu buka ya pintunya” ibunya pun melihat kamar Anara yang sangat berantakan dan juga Anara masih tertidur pulas “astaghfirullah Naraaa, kok kamar kamu berantakan banget gitu si, gabiasany kamu kaya gini. Nara bangun.”, “arghh apa si umi ganggu tidur aja, udah sana pergi aku mau tidur” Anara menjawab uminya dengan nada yang tidak seharusnya. uminya pun kaget dan sakit hati mendengar anaknya mengucapkan itu kepada ibunya sendiri. “Ya allah Nar, ayo sholat subuh” ibunya ttp membangunkan anara untuk sholat subuh. “Iya ah umi bawel”, Anara langsung bangun dan mengambil air wudhu. Mereka pun sholat subuh berjamaah dan membaca alquran bersama sama.
setelah membaca alquran, Anara di panggil uminya untuk ke ruang keluarga “Anara, sini nak ke ruang keluarga sebentar”. “iya umii sebentar” jawab Anara. Anara pun segera ke ruang keluarga, umi dan abinya kaget karna penampilan Anara di rumah memakai celana pendek dan baju kutangan, tidak biasanya Anara memakai seperti itu di rumah.”Tumben nak pake baju itu, biasanya kamu selalu pake celana panjang” tanya uminya dengan nada lembut. Anara tidak mendengarkan uminya tapi dia hanya menatap layar handphonenya. “Anara jawab” bentak ayahnya. Anara pun terdiam dan mematikan handphonenya “eh iya umi, sekali sekali nara pake celana pendek soalnya kalo gadipake sayang umi”. “Nara.duduk.” suruh abinya. “Iya kenapa bi?” Anara sedikit gugup dan takut ditanyakan yang aneh aneh oleh abinya.
“Kemarin kamu pergi sama siapa Nar?” tanya abinya, “sama temen Nara bi putri namanya” jawab Anara. “kamu kemana semalem sama Putri?”, “cuma ke cafe doang ko bi”, “yakin ke cafe? kenapa sampe jam 3 pagi Nar? kan udah janji sama umi abi kalo cuma sebentar, ternyata sebentar kamu itu 8jam? terus kenapa kamu pulang pulang kaya ga punya agama? ga pake kerudung, emng kerudung kamu dimana? trs kamu juga ga ucap salam pas masuk rumah, skrng abi tanya agama kamu apa?” pertanyaan abinya yang membuat Anara susah untuk menjawab, kalau ia jujur dia akan dihabisi oleh abinya, tetapi kalau ia bohong ia akan dosa. Anara terdiam tak tau harus mejawab apa. “JAWAB.” bentak abinya. “Nara semalem ke cafe doang kok bi, cuma Nara saking keasikan ngobrol jadi lupa waktu, Nara juga lepas kerudungnya di depan rumah kok bi, Nara juga kayanya kecapean semalem trs lupa buat ucap salam juga bi” Anara berbohong, rasanya gelisah sekali, ini memang bukan pertama kalinya ia berbohong, tapi ini pertama kalinya anara berbohong sampai gelisah dan rasanya ga enang buat dia. Abinya tau Anara berbohong padanya “1000 alasan bohong kamu gaakan buat abi percaya, abi cuma butuh kamu jujur Nara”. “Nara ga bohong bi” Nara berusaha membuat abinya percaya kepadanya. “yaudah kalo kamu gamau ngaku, trs foto ini gimana Nara?”.
Anara kaget karna ayahnya mendapata foto bahwa dirinya sedang mabok kemarin. “JAWAB ANARA.” bentak ayahnya yang membuat Anara tidak tahan lagi dengan tangisannya. “Nara? sejak kapan kamu kaya gini, abi sama umi kecewa sama kamu Nar, rasa kecewa umi abi kamu sama dengan rasa kecewa allah ke kamu. Kamu bisa buat ami ubi sekecewa ini sama kamu. Abi ga nyangka, anak abi satu satunya yang biasanya mebanggakan umi dan abi, skrng malah membuat umi dan abi sekecewa ini sama kamu. Kenapa kamu bisa begini Nar? kamu gabisa tahan nafsu kamu Nara? dengan kamu yang kaya gini, secara ga sadar kamu udah ngerusak masa depan kamu Nar.”. Anara tidak bisa apa apa, Anara hanya bisa terdiam dan menangis. Uminya yang tidak tahan untuk bicara akhirnya berbicara kepada Anara “Anara, setelah kamu melakukan kaya gini kamu malah bohong dan bentak umi tadi di kamar, pergaulan kamu skrng kenapa kaya gini nar? umi bukanya sudah bilang kalau kamu harus cari teman yang bisa bikin kamu lebih baik lagi atau cari teman yang mau menjadi lebih baik lagi?”. “Anara skrng kamu ke gudang, renungin apa kesalahan kamu sampe kamu nyesel dan kenapa kamu bisa ngelakuin itu.” abinya menyuruh Anara untuk kegudang agar ia sadar atas kesalahanya sendiri.
- ada, namun tidak seperti dulu lagi -
Keesokan harinya di sekolah, Anara bersama Putri dan temannya yang lain. Anara semakin akrab dengan mereka. “Nar, lo gamau buka hijab aja?” tanya Putri pada Nara. “ga lah ntr gua diomelin abi gue lagi” jawab Anara. “ayo ke toilet” Sarah mengajak yg lainya untuk ke toilet. sesampainya di toilet Sarah tanya kepada Nara “coba lo buka kerudung nar”. Anara pun langsung membuka kerudungnya. Putri langsung menjawab “nah kan cakep, udah gini aja Nar. Gamasalah sama bokap lo, lo lepasnya pas di sekolah aja, lo dari rumah pake kerudung. ga ketahuan kan pastinya. Udah percaya ama gue”. Karna godaan dari Putri, Anara pun membuka hijabnya di sekolah. “Cantik banget Nar” jawab Shila. Rasa pede Anara saat tidak memakai kerudung pun meningkat. Banyak cowo cowo yang naksir dan muji dia cantik. Itu suatu kebanggaan bagi Anara saat itu.
Bel pulang sekolah pun berbunyi. Anara langsung ke depan sekolah untuk pulang bersama teman teanya. tiba tiba ada Adrian yang menyapa Anara “hai Anara”. “Waduh ayo Sar Sil pergi aja dulu takut jadi nyamuk ahhaha” ledek Putri pada Anara. “Gua tunggu depan ya Nar, see u”. “eh eh apaan si kalian” Anara yang malu karna teman temanya meledeknya. “Eh iya kenapa Rian? maaf maaf tadi emang temen temen gue pada rusuh” jawab Anara karna malu dengan Adrian. “gapapa si cuma mau ngajak ke mall baru di situ, ada waktu ga Nar?” ternyata Adrian mengajak Anara untuk pergi ke mall ber 2. “kayanya si ada ya, cuma gabisa sampe malem” Anara menerima tawaran Adrian. “Oh oke sebentar gua ambil motor dulu”. “Gue tunggu depan ya” jawab anara. “Waduh ada yg di ajak jalan nih sama anak ips, waduh waduh pj kali pj” ledek Shila. “Hush apaan si udah ah udah, males ni gue” jawab Anara. “ayo naik” tiba tiba Adrian datang dan menyuruh Anara untuk naik di motornya.
- menyembunyikan demi melanjutkan keburukan -
Di perjalanan adrian menawarkan Anara untuk nonton bioskop “Nar mau nobi ga? mumpung ada film seru nih”. “Ayo aja” Anara meng iyakan ajakan Adrian. akhirnya mereka nonton bioskop dan jalan jalan di mall itu sampai jam 8 malam. di perjalanan Adrian mengantarkan Anara pulang. Adrian menanyakan sesuatu ke Anara “Nar, gua mau nanya serius”. Pertanyaan Adrian membuat Anara semakin penasaran “nanya apa, serius bgt kayanya”. Tanpa basa basi Adrian langsung nanya ke Anara “Nar, kalo gue skrng nembak lo buat jd cewe gue mau ga?”. Anara kaget dengan pertanyaan Adrian yang menanyakan tentang pacaran, Anara sama sekali tidak pernah merasakan pacaran sama sekali di hidupnya, bahkan ia juga tidak diperbolehkan pacaran oleh kedua orang tuanya “hah?”. Tanpa basa basi Adrian pun langsung menembak Anara “gini loh nar, lo mau jadi pacar gua ga?”. Anara semakin dag dig dug dibuat Adrian, ia memang ada rasa semenjak kejadian semalem itu, ia juga mempunyai rasa kepada Rian. Jika ia menerima ajakan Adrian ia takut kalau abinya tau, tapi jika ia menolak anara merasa tidak enak kepada Adrian. “Nar??” tanya adrian untuk memastikan anara. “Eh iya, hmmm mau kok” ternyata Anara menerima Adrian untuk menjadi pacarnya. “Serius nar??” Adrian yg tidak menyangka bahwa Anara akan menerima dirinya. “Iya serius”. Akhirnya mereka berdua resmi pacaran di malam itu juga.
Sesampainya di rumah Anara, Anara langsung pamit ke Adrian “Rian makasih ya”. “Iya sayangg tidur yang nyenyak yaa, good night babaii”. Tiba tiba muka Anara memerah “eh iya good night too Ian”. “Ian ian hahaha oke dadah, besok mau aku jemput ga?” Adrian menawarkan tumpangan untuk Anara ke sekolah bareng. “Gausah Ian, aku di anter sama abii” Anara menolak ajakan Adrian karna jika ia berangkat dengan pacarnya, ia akan ketahuan dan akan di marahi oleh abi dan uminya. Anara pun masuk ke rumah, di pintu ia lupa menggunakan hijabnya “eh gua lupa pake krudung, aduh mati nih gue untung masih di depan pintu”. Anara pun masuk ke rumah “assalamualaikum abi umi nara pulang”. Abinya yang sedang menonton televisi bertanya kepada anara “waalaikumsalam, abis dari mana kamu?”. Anara spontan menjawab abinya “itu bi kerja kelompok mendadak, lupa ngabarin tadi”. Abinya ragu dengan jawaban Anara, tapi karna Abinya tidak mau menambah masalah lagi ia percaya kepada Anara. “yaudah ya bi aku mau ke kamar dulu ya”.
Di kamarnya ia merasa senang karna ia berpacaran dengan Adrian yang dikenal dengan ketua basket di sekolahnya itu. setelah kejadian itu Anara langsung menceritakannya kepada teman temanya itu, siapa lagi kalau bukan Putri dan teman temanya itu. Ia menceritakanya lewat video call di leptopnya. “IH SUMPAH LUCU BGT NARRRAAAA” kata Shila. “Eh eh bentar ya ini cowo gue ngechat katanya mau sleepcall an” tiba tiba Anara mendapatkan pesan dari Adrian, Adrian mengajak Anara untuk telponan malam ini. “Cie elah udah mau sleepcall an aja wkwkwkwk” ledek Sarah. “Apaan si ah, yaudah ya gua mau telponan sama mas pacar dulu ahaha” Anara meledek teman temanya itu. “Aduh siap deh, yaudah gua juga dah ya mau minta temenin ayank dulu. Babai jomblo. Yang jomblo gadiajak wkwk” Putri pun juga meledek kedua temanya itu yang belum mempunyai pacar.
Anara pun ragu karna ia salting untuk mengangkat telpon dari Adrian. Setelah angkat telpon dari Adrian, Anara langsung mematikan kameranya, sebab ia malu kepada Adrian. “kenapa di matiin Nar?” tanya Adrian kepada Nara. “Ah gapapa sebentar ya” ia salting karna ini pertama kalinya ia telponan dengan cowo malam malam. “Dinyalain dong, aku kan mau liat cantiknya aku”. Kata kata Adrian berhasil membuat Anara tak bisa menahan tingkah anehnya itu. “iyaa, kamu mau temenin aku belajar ya Ian?” setelah Anara membuka kameranya, ia minta ditemenin Adrian untuk belajar. “Iyaa sayang, aku temenin ya, aku juga mau nge game ini sama temen temen aku” jawab Adrian. Setelah itu mereka telponan sampai pagi. Paginya saat ingin berangkat sekolah, Anara berangkat dengan abinya, saat disekolah Anara bertemu dengan Adrian yang baru sampai di sekolah. Adrian ingin salim ke abinya Nara, cuma di larang oleh Anara, karna ia takut ketahuan dengan abinya. “Aduh mampus gue ada Ian” dalam hati Nara. “Ian jangan” suara kecilnya mengarah ke Adrian. Adrian pun peka dengan hal tersebut, lalu langsung masuk ke sekolah.
- hidup penuh pilihan, apa yang dipilih itulah penentu masa depan -
Ia langsung ke toilet untuk membuka kerudungnya “huft lega juga”. Hari hari Anara sudah terlewati. Anara menjadi sangat nakal karna pergaulanya itu, ia juga jadi sring pulang malam karna jalan jalan dengan Adrian dulu atau kadang bersama teman temanya itu. Suatu ketika Putri mengajak ke tempat waktu itu dengan mengajak pacar Adrian dan pacar Putri,dengan istiah lain “dobble date”. Tapi date ini berbeda, karna ini mengajaknya untuk mabuk mabukan. Anara sebenarnya ingin tapi ia takut ketahuan lagi oleh abinya “gua mau aja, tapi gua takut ketahuan bokap gue lagi Put”. Putri pun punya cara untuk Anara tidak ketahuan abinya lagi “lo bilang nginep aja di rumah gue, atau temen lo kek gitu siapa, rumahnya sarah deh nanti kita kerja sama juga sama Sarah, gimana”. “Iya juga ya oke oke, gua bilang ke cowo gue dulu, mau apa engaknya”. Setelah pulang sekolah Anara pun langsung bertemu dengan Adrian dan mengajaknya date dengan Putri “Ian aku mau ngajak kamu dobble date sama Putri juga mau ga?”. “Ayo ayo boleh” tanpa basa basi Adrian pun langsng menerima tawaran Anara. “Yaudah nanti ya, aku juga mau nginep di rumahnya Putri nanti” kata Anara.
Saat di rumah Anara lagsung meminta izin kepada abi dan uminya “abi umi aku boleh nginep di rumah Sarah ga nanti?”. “ngapain?” tanya uminya. “Jadi ini ada proposal yang kerja sama sama Sarah dan itu masih banyak bgt, harus diselesaikan secepatnya mi, boleh ya? sekali ajaaaa” lagi lagi Anara berbohong dengan orang tuanya. “Iya boleh” izin abinya. Sorenya Nara di jemput oleh Adrian jauh dari rumahnya. Anara bilang ke abinya kalau ia di jemput Sarah, tapi ia bilang kalau Sarah sedang membeli ayam di dekat rumahnya jadi Anara menyusuli Sarah di tempat ayam “abi, aku berangkat dulu ya, Sarah ada di tempat jual ayam, jadi aku nanti nyusulin dia. assalamualaikum”. “Iya waalaikumsalam”. Anara pun menghampiri Adrian yang sedang menunggu di depan rumah tetangganya. “Hallo iannnn” sapa Anara. “Ayo naik” Adrian menyuruh Anara untuk naik ke motornya.
Sampai ke tempatnya. Anara dan Adrian langsung mencari keberadaan Putri dan pacarnya “Putri mana sih” kata Anara. saat sudah sampai di dalam tempatnya Anara menemuka Putri dan pacarnya “eh itu dia, ayo ian”. “Dateng juga lo Nar” kata Putri. Setelah itu sedikit sedikit minum minuman mereka. Mereka sangat tidak ingat waktu saat itu, Mereka minum sampai jam 1 pagi. Tiba tiba pacar Putri yang bernama Putra mengajak Anara ke kamar yang ada di tempat itu dengan kondisi yang mabuk. “Lo ngapain Put?” kata Anara, tanpa basa basi Putra langsung memegang Anara, sampai Anara tidak kuat melepaskan pegangannya. “Ish lo ngapain si Put, tolonggg tolonggg” Anara teriak kepada siapa yang mendengarkannya. Sedangkan itu Adrian yang tiba tiba tersadar bahwa Anara tidak ada di tepat pun langsung mencari Anara di tempat itu. Tiba tiba Adrian mendengar suara jeritan tolong, Adrian langsung ke arah suara itu berasal yaitu di sebuah kamar “suaranya kaya di kamar?”.
Saat dibuka pintu kamarnya, Adrian kaget karna melihat Anara dan Putra yang sedang berduaan di kamar itu “Nara kamu ngapain?”. “Ian!!! tolong aku, aku di paksa…” Anara yang trauma dengan kejadian itu meminta tolong kepada Adrian. “PUTRA!! LO APAIN CEWE GUA BANG**T” Adrian yang marah dengan hal itu langsung menonjok Putra tanpa rasa kasihan sedikit pun. Anara berusaha menghentikan pertengkaran mereka, dan Adrian langsung membawa Anara pergi dari tempat itu “AWAS LO PUT. URUSAN KITA BELOM SELESAI YA A*J, ayo nar kita pergi dari sini”. Anara yang sudah trauma dengan hal itu ia sama sekali tidak ingin di pegang dengan siapapun “jangan pegang aku..”. Adrian menuruti apa kemauan Anara, lalu Adrian menawarkan Anara untuk pulang kerumahnya “kita pulang ya?”. “Gamau, aku gabisa pulang skrng” Anara menolak ajakan Adrian untuk pulang karna ia takut abi dan uminya salah paham dan marah padanya. Akhirnya Adrian tetap mengantar Anara pulang, saat sudah sampai rumahnya, Anara pingsan dan Adrian langsung membawa Anara masuk ke dalam rumahnya. “assalamualaikum”, “waalaikumsalam” jawab umi Anara. Saat umi Anara membuka pintu rumahnya uminya kaget dengan kondisi Anara saat itu “ASTAGHFIRULLAH, SIAPA KAMU? KENAPA ANAK SAYA BISA SAMA KAMU? DAN KENAPA KONDISI ANAK SAYA SEPERTI INI?”. “Tante maaf aku bakal jelasin nanti, ini Anaranya tante” Adrian berusaha menenangkan umi Anara. “abi, abi sini bi tolong anaknya dulu bi” uminya menyuruh abinya untuk membawa masuk Anara. “astaghfirullah ada apa ini mi, Anara kenapa?” abinya yang tidak tau apa apa bertanya ada apa ini sebenarnya. “Abi bawa anaknya ke kamar bi” uminya menyuruh abinya untuk menggendognya ke kamar.
Saat abinya sudah mengantarkan Anara ke kamar, abinya balik lagi ke pintu rumahnya untuk mengetahui lebih jelas apa kejadianya. “ADA APA INI? KENAPA KONDISI ANARA JADI SEPERTI INI?, DAN SIAPA KAMU BERANI BERANINYA MEMBAWA ANAK SAYA DENGAN KONDISI SEPERTI ITU.” Abinya pun marah kepada Adrian,dan menampar pipi Adrian. “Maaf om, saya tidak tau secara rinci kejadian yang di alami Anara, tadi Anara dilecehkan dengan pacarnya Putri om. dan saya Adrian pacar Anara”. umi dan abinya kaget dan kecewa setelah mendengar apa yang dialami Anara dan siapa yg membawa Anara kerumahnya. Uminya yang tidak percaya bahwa Anara mempunya pacar pun bertanya lagi ke Adrian “kamu jangan ngaku ngaku jadi pacarnya Anara, kalo kamu suka sama Anara ya ga kaya gini juga caranya”. “Saya pacarnya Anara tante” ucap Adrian. tiba tiba umi Anara pingsan, abinya pun membawa umi Anara ke kamar dan menyuruh Adrian untuk pulang, agar tidak muncul masalah baru. Tak lama kemudian, Anara tersadar dari pingsannya. Anara tidak mau bertemu dengan siapa siapa skrng “kok gua di rumah…. ya allah kenapa aku jadi kaya gini ya Allah, aku lagi gamau ketemu sama siapa siapa skrng. Aku ngerasa bersalah bgt ya allah. aku sudah rusak karna diriku sendiri. aku sudah rusak sebelum mencapai masa depanku. Aku harus apa skrng?. lebih bai kehilangan masa mudaku daripada harus kehilangan masa depanku..”. Anara selama 1 minggu hanya merenung dan menangis di kamarnya dan dia sama sekali tidak membuka handphone dan keluar dari kamarny.
-ibu adalah pahlawanku”
“Anara, makan dulu nak” uminya menawarkan makan kepada Anara. “ga umi Nara ga laper” jawab Nara dengan suara nangisnya. “Nak udah ya kamu udah semingu ngurungin diri kamu, inget kesehatan kamu Nara” ucap uminya. “Nara gamau umi, Nara rasanya mau mati aja mi, nara ga kuat” Nara hampir menyerah dengan semuanya, nara benar benar rasanya seperti ingin mati saja karna ia cape dengan dirinya sendiri. “Hey Nara, gaboleh ngomong kaya gitu ya, masih ada umi sama abi yang selalu support kamu Nara” umi selalu menjadi pahlawan bagi Nara. tiba tiba Nara keluar dari kamarnya dan memeluk uminya “umi maafin Nara mi, Nara nyesel banget ga dengerin apa kata umi, umi bagi Nara umi itu segalanya. Di saat Nara cape, pasti ada umi yng selalu ada buat Nara. Makasih ya umi, Nara janji abis ini Nara akan berubah demi abi umi Allah dan pastinya buat Nara sendiri”. Umi pun langsung menyuruh Nara masuk ke kamar dan menenangkan diri lagi dengannya “iya sayang, ayo nak kita masuk ke kamar lagi, makan abis itu kita cerita ceritaya? kita kan udah lama ga cerita cerita. okey?”. Nara hanya mengangguk.
Dikamarnya Nara, Nara menceritakan semua kejadian yang Nara alami selama ini. Umi Nara sedih dan merasa gagal menjaga anak perempuan satu satunya itu. Setelah itu abinya Nara pun datang ke kamarnya Nara. Nara seketika langsung bersujud di kaki abinya dan meminta maaf kepadanya “Abi Nara mau minta maaf Bi, selama ini Nara ga ikutin apa perintah Abi..”. “iya Nara Abi udah maafin, tapi Nara harus janji sama Abi, Nara gaboleh ngulangin kesalahan Nara lagi ya. sekarang kamu harus selesaikan apa yang sudah kamu mulai..” ucap abinya.
- tak perlu kau cemaskan tentang takdir, karna daun yang berjatuhan pun sudah Allah tentukan waktunya-
Keesokannya Nara di sekolah dan bertemu dengan Adrian “Ian maaf, kita putus ya. Aku mau berubah demi umi Abi dan diri aku sendiri. ini juga demi masa depan kta ber 2. Maaf ya ian, kalau kita memang ditakdirkan untuk bersama pasti nanti kita akan disatukan lagi Ian”. Adrian yang mendengar itu pun sakit hati, karna selama ini ia yang menjadi prioritas Anara tapi mau gimanapun itu bagian dari mencintai adalah mengikhlaskan “iya Anara gapapa, mungkin emang skrng bukan waktunya kita buat bisa sama sama, makasih ya atas waktunya Selama ini, maaf kalo aku memang blm bisa jagain kamu 100% kmrn”. Anara tidak kuat menahan rasa sedihnya, ia nangis sejadi jadinya disitu “Ian ayo kita bertemu lagi di kehidupan selanjutnya, sebagai dua manusia biasa yang saling jatuh cinta. makasih ya Ian, aku mau ke kelas dulu, aku harap skrng kita mulai jaga jarak ya?”. “iya Nar” ucap Adrian. Anara yang harus berhenti dan meninggalkan semua yang telah menjadi kebiasaan buruknya untuk bisa meraih masa depan yang dia dan orangtuanya harapkan.
-terkadang kita hanya perlu keberanian dan kemauan untuk memulai suatu perubahan dan menerima konsekuensinya untuk menciptakan masa depan yang kita harapkan-
Seiring waktu berjalan Anara menjadi lebih merubah penampilan dan sifatnya 90%. Anara jadi sering pergi ke kajian kajian, dan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Iya juga selalu belajar dan mengerjakan tugas tugasnya tepat waktu. Anara merasa menjadi dirinya yang lebih baik. Hubungan pertemanan antara Anara dan Putri juga sudah tidak seperti dulu lagi mereka sudah seperti pohon yang sudah mulai kering dan daun yang berjatuhan yang hilang ntah kemana perginya.
Suatu ketika, Putri ternyata sengaja menyuruh pacarnya Putra untuk memeperk**a Anara dan memvideokannya supaya Anara dibenci oleh 1 sekolah. Putri juga merencanakan hal ini dari awal. Dan ternyata Putri memfoto Anara yang sedang berpacaran, mabok mabokan dan ketika ia dilecehkan, dan ternyata Putri menyebarkan itu semua ke 1 sekolah. Ketika Anara tau bahwa berita itu tersebar Anara langsung menghampiri Putri “PUTRI MAKSUD LO APA NYEBAR NYEBAR AIB GUE KAYA GITU? GUA TAU KITA EMANG UDAH GA KAYA DULU LAGI, TAPI SETIDAKNYA BISA GASI LO GA SEBARIN ITU KE 1 SEKOLAH. KALO LO GASUKA SAMA GUE SELESAIIN BAIK BAIK PUT, GA KAYA GINI LO NGERUGIIN GUE” Anara marah besar ke Putri karna sudah menyebarkan aib itu Tanpa sepengetahuan Anara. “Yaudah si terserah gue mau nyebar kapan, kan yang punya fotonya gue, gue yang berhak lah kalo begitu. Gue juga gapeduli sama lo nya, yang penting rencana gue udah berjalan dan sebentar lagi Lo hangus deh dari sekolah ini dan saingan gue berkurang 1 wkwkwkwkw” putri membalas perkataan Anara. Anara yang marah dan kecewa dengan Putri langsung pergi begitu saja.
Sesampainya di kelas Anara di omongin oleh anak kelasnya, ia di bully dikelasnya. Setelah pulang sekolah dan Anara kembali ke rumah, Anara langsung menceritakan kejadian itu kepada umi dan abinya. Jelas umi dan abinya membela anaknya, Abi dan uminya langsung menemui orang tua Putri. Orang tua Putri sama sekali tidak tau kalau anaknya seperti itu. Dan orang tua Putri meminta maaf kepada keluarga Anara dan membantu menyelesaikan masalah anara dan Putri saat itu. tidak lama kemudian masalah Anara dan Putri pun selesai, tapi berita tentang Putri yang bahkan lebih parah kasusnya dengan Anara pun tersebar. Putri tidak ingin ke sekolah sama sekali. Anara yang mendengar kabar kalau Putri tidak ingin sekolah pun menghampiri putri ke rumahnya. Anara sangat baik dengan Putri, menengok Putri dan juga sedikit sedikit merubah Putri agar lebih baik lagi. Mereka pun berteman lagi dengan baik.
- Niat baik tidak selalu diterima dengan baik, tapi niat yang baik selalu menemui akhir yang baik -
Hari kelulusan tiba dan Anara diterima di universitas Indonesia. sedangkan Putri? ia kuliah di universitas swasta dekat dengan UI. 2 tahun telah berlalu, hubungan pertemanan Anara dan Putri pun semakin baik. Mereka sering kali pergi ke kajian bareng dan beribadah bareng. Suatu ketika di rumahnya Anara kedatangan tamu. “assalamualaikum”. Anara yang mendengar suara itu membuka pintu untuk tamu itu “waalaikumsalam iya siapa–?”. Anara kaget tak percaya bahwa di depanya itu adalah Adrian mantan pacarnya dulu “eh iya kenapa?” ucap Anara. “gimana kabarnya?” tanya Adrian. “Alhamdulillah baik, kamu kesini sama siapa? aku panggilan umi Abi aku dulu ya sebentar” jawab Anara.
Ternyata Adrian ke rumah Anara bersama dengan kedua orang tua Adrian. Keluarga Adrian dan Anara berkumpul di ruang tamu rumahnya. “Iya ada apa ini datang kesini?” tanya abi Anara. “Saya kesini bersama kedua orang tua saya izin ingin melamar anak om dan Tante, yaitu Anara Tante” ucap Adrian. Anara yang mendengar itu pun sontak kaget dengan wajah merahnya, ya Anara salting dengan kedatangan Adrian untuk melamarnya. “Kalo soal itu orang tua anara setuju saja, tapi itu sesuai dengan Anaranya sendiri. Karna apabila anaknya itu bahagia pasti orang tuanya juga akan bahagia melihat anaknya bahagia. jadi gimana Anara?” ucap abinya. “Iya Bi Nara mau..” Anara menerima lamaran dari Adrian. “Alhamdulillah” ucap Adrian.
Hari yang di tunggu tunggu Anara dan Adrian pun tiba. Mereka sangat bahagia. Ternyata Adrian dan Anara adalah ketidaksengajaan yang telah di atur baik oleh Allah. walau dengan awal yang tidak di harapkan tetapi dengan akhir yang diharapkan.
Dari kisah Anara, Anara belajar bahwa “masa lalu meninggalkan pengalaman, masa kini memberi pelajaran, dan masa depan mengajarkan pengharapan”.
- yakinlah ada sesuatu yang menantimu setelah sekian banyak kesabaran dan ujian (yang kau jalani), yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit dari ujian itu. -
“END”
by.ikoo
Comments
Post a Comment